Jumat, 26 Agustus 2011

Matahari Berganti



Matahari berganti ketika sore itu saya melihat kamu di antara kerumunan orang dan kendaraan. Masa lalu dan masa kini tidak akan pernah sama. Begitu juga dengan kamu. Tapi saya masih mengenal kamu, dan perasaan ini selalu sama setiap saya menatap wajah kamu—yang kini nampak sedikit berbeda.

Waktu berjalan dalam kehidupan kamu; siang dan malam membantumu menemukan arti sebuah perubahan. Sementara, waktu seakan terhenti bagi hidup saya sendiri: stuck.


Kamu tersenyum tipis. Mungkin itu satu-satunya cara yang kamu tahu untuk menyapa saya pertama kali setelah beberapa tahun kita tidak bertemu. Semacam canggung. Atau malah sungkan.


Hanya dalam hitungan tahun, kamu dan saya seolah tidak pernah duduk satu bangku di kelas yang sama, di sekolah yang sama. Dan yang lebih parah dari itu, semua perubahan itu mulai merentangkan jarak dan membangun sekat diantara kita, saya rasa.


Hai, apa kabar?” secara spontan bibir saya bergetar.


Baik. Kamu?”


Ya, seperti yang kamu lihat,” entah bagaimana caranya mengetahui seperti apa gambaran saya di matamu saat ini.


Matahari berganti ketika saya sadar bahwa kamu telah berubah. Ada ketakutan yang teramat sangat dalam diri saya: bilakah perubahan itu membuat kamu mem-‘bukan siapa-siapa’-kan saya? Dan bilakah perubahan itu hanya membuat saya semakin larut dalam rasa cemburu karena telah terabaikan waktu?


Kita berdiri, kaku, di pinggir jalan, di antara kerumunan orang dan kendaraan. Saling pandang secara bergantian. Entah apa yang harus diucapkan kemudian. Entah apa yang harus dilakukan kemudian.


Matahari berganti ketika kita bertemu kembali. Berganti karena dulu kita pernah bersama—sebagai teman, bahkan sahabat—dalam keadaan yang terasa berbeda dengan yang kita rasakan saat ini, setelah bertahun-tahun terpisahkan.


Kayaknya, aku harus….”


Ya, saya tahu.


See you later.

Semoga masih ada matahari yang mempertemukan kita kembali.
Selamanya, masa lalu dan masa kini tidak akan pernah sama, dan matahari boleh saja berganti, kecuali perasaan ini.[]
—–

Sumber klik disini




0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 AsriePoenya
Theme by Yusuf Fikri